Lagu-lagu dari grup musik Barasuara memang dikenal penuh filosofi dan menyentuh sisi terdalam emosi para pendengarnya. Salah satu karya mereka yang mencuri perhatian adalah “Terbuang Dalam Waktu”. Tidak hanya menyuguhkan aransemen musik yang megah dan atmosferik, lagu ini juga menyimpan makna yang dalam mengenai waktu, kehilangan, dan introspeksi diri. Lagu ini kembali naik daun setelah digunakan sebagai soundtrack dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, membuat banyak orang kembali menggali makna lirik lagu Barasuara Terbuang Dalam Waktu dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara musikal, Barasuara selalu berhasil menyuguhkan nuansa megah dalam setiap lagunya, termasuk “Terbuang Dalam Waktu”. Namun yang membedakan lagu ini adalah kekuatan narasi liriknya yang begitu menggugah. Di balik tiap baitnya, tersimpan kisah tentang seseorang yang terjebak dalam masa lalu, tidak mampu mengejar waktu yang terus berjalan, dan akhirnya menghadapi rasa kehilangan yang dalam. Artikel ini akan mengulas makna, lirik, konteks visual, serta posisi lagu ini dalam diskografi Barasuara.
Latar Belakang Lagu dan Konteks Visual Film
Sebelum menyelami tiap lirik lagu, penting untuk memahami konteks visual yang menyertainya dalam film Sore: Istri dari Masa Depan. Film ini menceritakan tentang pertemuan dua waktu yang berbeda dalam satu ruang, di mana masa depan hadir untuk memperbaiki masa lalu. Lagu “Terbuang Dalam Waktu” menggambarkan sisi emosional karakter yang berjuang menghadapi takdir dan penyesalan.
Dalam wawancara yang dilansir dari AntaraNews, Barasuara menyebut bahwa lirik lagu ini memang ditulis untuk mencerminkan tema besar dari film, yaitu waktu dan dampaknya terhadap hubungan manusia. Oleh karena itu, tidak heran jika lagu ini terasa begitu “visual” dan mudah membangkitkan imajinasi saat didengarkan.
Menelaah Lirik Lagu Terbuang Dalam Waktu
Jika diperhatikan, lirik lagu “Terbuang Dalam Waktu” memiliki pola repetitif yang menguatkan kesan terjebak dalam satu dimensi waktu. Barasuara menggunakan diksi yang puitis namun sederhana, membuat maknanya terasa kuat tanpa harus terlalu rumit. Misalnya lirik “terdiam, tak bergerak, menanti datangnya gelap” mencerminkan kondisi stagnasi emosional yang penuh perenungan.
Makna lagu Barasuara ini dapat diartikan sebagai bentuk kegelisahan terhadap waktu yang tak bisa dihentikan. Kata “terbuang” menunjukkan rasa bersalah dan kehilangan terhadap masa lalu yang tak bisa diperbaiki. Lagu ini juga merepresentasikan bagaimana waktu bisa menjadi musuh bagi mereka yang belum berdamai dengan peristiwa yang telah terjadi.
Pesan Emosional dan Psikologis di Balik Lagu
Lagu ini tidak hanya menyentuh dari sisi lirik dan musik, tapi juga punya dampak psikologis bagi para pendengar. Mereka yang pernah mengalami kehilangan atau penyesalan mendalam akan sangat mudah terhubung dengan emosi yang dibawakan Barasuara. Lagu ini juga bisa menjadi media refleksi diri, tempat seseorang bisa menerima dan berdamai dengan luka lama.
Selain itu, lagu ini juga memberi ruang bagi pendengar untuk menginterpretasi secara personal. Ada yang memaknainya sebagai kisah cinta yang gagal, ada juga yang merasa lagu ini bicara soal kehilangan waktu akibat penundaan dan keraguan dalam hidup. Kekuatan lagu ini justru ada pada fleksibilitas interpretasinya.
Posisi Lagu dalam Diskografi Barasuara
“Terbuang Dalam Waktu” adalah salah satu lagu yang menegaskan identitas musik Barasuara sebagai band yang tak hanya mengandalkan musikalitas, tetapi juga kualitas lirik yang mendalam. Lagu ini sejalan dengan karya-karya sebelumnya seperti “Merayakan Fana” atau “Pikiran dan Perjalanan” yang juga sarat akan makna eksistensial.
Dalam diskografi Barasuara, lagu ini bisa dianggap sebagai titik kulminasi dari perjalanan musikal mereka yang penuh eksplorasi. Mereka tidak hanya membuat lagu untuk didengar, tapi juga untuk direnungkan. Lagu ini menjadi bukti bahwa musik bisa menjadi media refleksi sosial dan personal sekaligus.
Pengaruh Visual dan Audiovisual dalam Penyampaian Pesan Lagu
Penggunaan lagu ini dalam film juga menguatkan daya emosionalnya. Lagu yang ditempatkan pada momen-momen krusial dalam film membuat pesan lagu semakin terasa mendalam. Tak sedikit yang mengatakan bahwa mereka menangis atau merenung setelah mendengar lagu ini di film.
Kekuatan visual dalam menyampaikan makna lagu membuat “Terbuang Dalam Waktu” terasa lebih utuh. Penonton tidak hanya mendengarkan, tapi juga merasakan dan melihat bagaimana lagu ini menjadi soundtrack dari perasaan yang nyata dan relevan.
FAQ
Q: Siapa pencipta lagu “Terbuang Dalam Waktu”?
A: Lagu ini diciptakan oleh Iga Massardi, vokalis sekaligus gitaris utama dari Barasuara.
Q: Apa makna utama dari lagu ini?
A: Lagu ini bicara tentang penyesalan, waktu yang tak bisa diulang, dan usaha untuk menerima kenyataan.
Q: Di mana lagu ini digunakan sebagai soundtrack?
A: Lagu ini digunakan dalam film Sore: Istri dari Masa Depan sebagai soundtrack utama.
Q: Apa lirik lagu yang paling kuat dari lagu ini?
A: Salah satu lirik yang paling kuat adalah “terdiam, tak bergerak, menanti datangnya gelap”.
Q: Apakah lagu ini memiliki versi lain?
A: Hingga kini belum ada versi resmi lain, namun banyak cover versi akustik yang dibuat penggemar.
